Saatnya Kita bertobat

Jika Anda merasa memiliki banyak kesalahan, dosa, dan ma’siat, segeralah untuk bertobat. Tobat adalah jika kita segera kembali memperbaiki iman dan ketaqwaan kita.

Tiada guna daripada penyesalan-penyesalan akan yang lalu, bahkan penyesalan itu bisa membawa lagi ke jurang dosa berikutnya, yakni berburuk sangka kepada Allah atas takdirNya pada hamba-hambaNya, namun kita tidak boleh melupakan kesalahan-kesalahan, justru kebaikan-kebaikanlah yang harus dilupakan.

Coba Anda pikirkan dan hayati dengan baik, “ adakah kuasa pada hamba Allah mengatur jalan kehidupanNya ? “ Kami bertaruh sepenuh jiwa raga kami yang dalam genggamanNya bahwa jawabannya adalah “tidak ada sedikitpun kuasa pada diri hambaNya”

Mengapa karena jika jawabannya “hamba memiliki kuasa atas hidupnya” maka setidaknya satu sifat Allah dalam Asmaul Husna akan tergugat, yakni Al Qadir (Maha Berkuasa). Maha berarti tiada yang lain’

Jadi jika hamba tiada punya kuasa sedikitpun, maka apakah hamba itu bahkan bisa untuk berbuat kesalahan, dosa, dan ma’siat ? …

Lalu jika dosa-dosa itu pun daripadanya, maka “ untuk apa memusingkannya, kan semua sudah diatur olehNya”. Benar, seperti itulah jawaban akan hati-hati yang masih munafik, mengapa ? Karena yakin saja didalam dasar hati seperti itu pasti masih ada getaran untuk menjadi lebih baik, ketika mengatakan hal itu.Hanya analisa logika pikiran yang membuat kita terkadang dapat berkata seperti itu.

Setidaknya, tanda-tanda hamba yang masih tersisa iman kepada Allah di hatinya, adalah masih tertarik hasratnya untuk membuka website dengan tema seperti ini, bahkan memilih menu Taubat dan sampai kepada halaman yang tidak menarik ini, itu sudah luar biasa.

Insya’Allah pertemuan kita di halaman ini dan tepat saat Anda membaca tulisan ini, menandakan Allah masih mencintai Anda dan merindukan Anda kembali ke jalan kebenaranNya.

Allah telah mefirmankan hukum-hukumNya, menyatakan ancamanNya, memberikan hidayahNya, memberikan taufikNya, dan menjanjikan ampunanNya, yang semuanya terbungkus satu paket di dalam takdirNya. Takdir tiap hamba adalah rahasiaNya, namun tanda-tandaNya dapat kita lihat dan rasakan.

SETIDAKNYA JIKA ANDA TELAH MEMILIH MENU TAUBAT DARI HALAMAN SEBELUMNYA, DAN MEMBACA SAMPAI DI SINI, DAPATLAH KAMI YAKINKAN, JIKA JAUH DI DALAM LUBUK HATI ANDA, ADA LINTASAN-LINTASAN PERASAAN TAUBAT.

Inilah bagian dari tanda-tanda adanya hidayah dari Nya atas diri Anda. Jangan sia-siakan hidayah ini, Allah Maha Pengasih dan Penyayang, perkuat lintasan perasaan itu menuju kepada taubat yang sebenarnya, atas kehendakNya semata jua Anda bisa berada di jalan yang Haqq (benar).Sama sekali bukan da’wah dari Kami .

“ Ada tiga kategori tobat;

Yang pertama adalah tobatnya orang awam yang tidak mampu menangkap kebenaran Ilahi. Seseorang merasa ketidakpatuhannya kepada Allah sebagai sesuatu yang menggelisahkan dirinya dan karena sadar bahwa dosa-dosanya itulah yang membuat hatinya berkabut, dia berpaling kepada Allah dan mengucapkan tobatnya dengan kalimat-kalimat yang relevan, seperti misalnya “ Aku telah melakukan dosa, berilah aku ampunan”, atau Astaghfirullaha Al Adhzim.

  1. Yang kedua adalah orang-orang yang separuh sadar kembali akan kebenaran Ilahi di balik selubung eksistensi material. Dia merasakan getaran dosa di dalam batinnya dan merasa sangat menyesal terhadap apa-apa yang dilakukan atau muncul dalam pikiran atau hati yang tidak sesuai dengan kesadaran bahwa dirinya selalu dalam pengawasan Allah, atau muncul penyesalan mendalam ketika menyadari bahwa hatinya lalai lalu mereka segera memohon perlindungan kepada kasih dan pertolongan Allah. Orang mencapai derajat kesadaran dan kewaspadaan spiritual ini adalah seperti yang diterangkan dalam sebuah hadist berikut ini; …bersabda ,”Orang yang tobat secara ikhlash atas dosa-dosanya adalah seolah-olah dia tidak pernah melakukannya. Ketika Allah mencintai hambaNya, dosa-dosanya tidak membahayakan dirinya, Lalu …mengucapkan ayat, Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang bertobat dan orang-orang yang selalu mensucikan dirinya.”  Ketika … ditanya tentang tanda-tanda tobat, …bersabda ‘ Tobat adalah penyesalan mendalam dalam hati.”
  2. Yang ketiga adalah orang-orang yang hidup dengan sangat hati-hati, yang hidup sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadist, “ bahkan ketika mereka itu tidur, hati mereka bangun,” akan segera menanggalkan apa saja yang menabiri antara Allah dengan hatinya dan fakultas batin lainnya, dan memperoleh kembali kesadaran tentang hubungan mereka dengan Cahaya dari Cahaya. Mereka selalu memanifestasikan makna Dia adalah sebaik-baik hamba ! sesungguhnya dia selalu bertobat {kepada Tuhannya}(QS.38:44)  “

Kemudian beberapa hadist yang menerangkan tentang tobat :

Dari Abdullah bin Mas’ud r.a.berkata: …bersabda: Allah lebih senang menerima tobat eorang hambaNya melebihi dari gembira seorang yang turun di hutan yang berbahaya dengan kendaraan dan perbekalan makan dan minumnya, kemudian dia meletakkan kepala dan tidur.tiba-tiba ketika bangun, kendaraan yang membawa perbekalan makan minumnya telah hilang, maka ia berusaha mencari sehingga kepanasan, kelaparan dan kehausan, sehingga patah harapan lalu berkata: aku akan kembali ke tempat tidurku tadi lalu ia kembali dan tidur, ketika ketika bangun mendadak kendaraannya telah kembali lengkap dengan perbekalan makan minumnya.

Dari Anas r.a. berkata : …bersabda: Allah lebih senang menerima tobat seorang hambaNya, melebihi gembira seorang yang menemukan untanya yang hilang di hutan yang jauh.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata:…bersabda: Ketika Allah telah selesai mencipta semua makhluk, maka menulis dalam ketetapanNya yang ada padaNya di atas Arsy: Sesungguhnya rahmatKu mengalahkan murkaKu.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: … bersabda: Ada seorang yang tidak pernah berbuat kebaikan berkata: Jika aku mati maka bakarlah mayatku kemudian buang abunya separuh di darat dan separuh di laut sebab demi Allah jika Allah menangkapnya pasti akan menyiksanya dengan siksa yang tiada taranya dari semua manusia seisi alam. Kemudian dilaksanakan wasiatnya, maka Allah menyuruh laut untuk mengumpulkan semua abunya demikian pula darat, dan sesudah dibangkitkan hidup ditanya: mengapakah berbuat itu? Jawabnya: karena takut kepadaMu dan Engkau ya Allah lebih mengetahui. Maka Allah mengampunkan baginya.

Dari Ibn Mas’ud r.a. berkata:… bersabda: Seorang terlanjur mencium wanita ajnabiyah, lalu ia datang kepada …untuk minta hukuman atas perbuatannya itu, tiba-tiba Allah menurunkan ayat: Tegakkan shalat pada waktu pagi dan sore dan sebagian waktu malam, sesungguhnya kebaikan itu dapat menghapus sayyi’at. Lalu orang itu bertanya :Yaa …, apakah ini khusus untukku saja? Jawab …: Bahkan untuk semua umatku.

Dari Al Qur’anul Karim dikutip:

Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

An Nisaa 110

Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.

AnNisaa 146

Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya),

(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,

kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Al Furqaan 68, 69, 70

Adapun orang yang bertobat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung.

Al Qashash 67

dengan kembali bertobat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah salat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,

Ar Rum 31

Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan,

Asy Syura 25

Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka).

Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya).

(Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat,

Qaaf 31, 32, 33

Jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.

At Tahriim 4

Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

At Tahriim 8

maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima tobat.

An Nashr 3

Kutipan dari http://www.halaqah.org

“Jelas kiranya bahwa usaha penyucian diri, langkah pertama yang harus dilakukan seseorang adalah tobat dari dosa-dosanya. Karena itu, stasion pertama dalam tasawuf adalah tobat. Pada mulanya seorang calon sufi harus tobat dari dosa-dosa besar yang dilakukannya Kalau ia telah berhasil dalam hal ini, ia akan tobat dari dosa-dosa kecil, kemudian dari perbuatan makruh dan selanjutnya dari perbuatan syubhat. Tobat yang dimaksud adalah taubah nasuha, yaitu tobat yang membuat orangnya menyesal atas dosa-dosanya yang lampau dan betul-betul tidak berbuat dosa lagi walau sekecil apapun. Jelaslah bahwa usaha ini memakan waktu panjang.”

“Syatahat yang diucapkan Abu Yazid, antara lain, sebagai berikut, “Manusia tobat dari dosanya, tetapi aku tidak. Aku hanya mengucapkan, tiada Tuhan selain Allah.”” “Dia juga mengucapkan, “Aku tidak heran melihat cintaku pada-Mu, karena aku hanyalah hamba yang hina. Tetapi aku heran melihat cinta-Mu padaku, karena Engkau adalah Raja Maha Kuasa.””

Mauwlana Jalaluddin Rumi berbicara tentang Tobat:

Aku telah bertobat kembali kepada Allah dengan tulus

Dan tak akan kulanggar sampai jiwa meninggalkan jazadku

Siapakah selain orang dungu yang melangkah ke arah kutukan

Setelah begitu banyak menderita

Hanya Allah pemberi hidayah, shalat adalah tiang (pasak) agama, tidak akan sanggup hamba untuk bertaubat jika dia tidak mempunyai tiang untuk berpegang. Dan tidak akan kuat pegangan hamba, jika pegangannya tidak di pangkal tiang (awal waktu)

Cari dan buktikan firman Allah Subhana wa Ta’ala : bahwa shalat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Firman Allah bukanlah tipuan dan dapat terbuktikan, insya’Allah.

Tinggalkan komentar